Kompleks apartemen disekitarnya telah dihancurkan, tapi apertemen Luo masih utuh. Hukum di China menyatakan bahwa adalah ilegal untuk menghancurkan properti kecuali kedua belah pihak mencapai kesepakatan.
Pemerintah menawarkan Luo 260.000 RMB (US $ 41.573) dan dua gedung kecil sebagai kompensasi,namun Luo mengatakan bahwa itu tidak cukup, mengingat apa yang telah mereka habiskan dalam merenovasi apartemen mereka itu.
Mereka terus tinggal di sana dengan listrik dan air. Satu-satunya hal yang mengganggu Luo adalah lalu lintas ketika pada akhirnya jalan tersebut pun dibuka. Selain itu mereka menyadari bahwa properti mereka sekarang lebih rentan terhadap aksi perampokan.
"Nail house" adalah neologisme Cina untuk rumah yang dimiliki seseorang (atau kadang juga disebut "stubborn nail") tapi menolak untuk memberikan ruang bagi pembangunan. Istilah itupun diciptakan oleh pengembang sendiri, mengacu pada paku yang terjebak dalam kayu sehingga dengan demikian tidak dapat ditumbuk turun dengan palu.
Ada beberapa nail house lainnya di Cina sepanjang tahun. Berikut adalah beberapa di antaranya,yang Cyber4rt kutip dari Weird Asia News :
Sumber: http://www.cyber4rt.com/2012/12/inilah-rumah-di-tengah-jalan-raya.html
EmoticonEmoticon